Perang Dunia ke II (1939 - 1945) :
Kali ini mimin akan membahas Perang Dunia II di Eropa dulu guys, di front barat hingga timur, untuk front Afrika dan Pasifik menyusul gan......
Ekspansi
Jerman ke
Negara-negara Eropa
Perang
Dunia ke II di Eropa di mulai oleh negara Jerman yang di bawah Kepimpinan
Diktaktor Adolf Hitler , Jerman melancarkan serangan ke Polandia dan sebelumnya
Jerman telah menyerang Austria dan Cekoslovakia pada Awal 1938, untuk menyatukan Austria
dengan Jerman .
Invasi Jerman Ke
Polandia
Jerman
memulai sumbu Perang Dunia II dengan menyerang Polandia (September Campaign
atau Invasion of Poland) pada tanggal 1 September 1939 dengan taktik blitzkrieg atau serangan kilat
menggunakan lapis baja dan pesawat tempur dibawah pimpinan Fedor von Bock.
Tentara Polandia yang kurang sigap pun kaget akan Serangan Jerman dari arah
barat. Tentara Polandia juga direpotkan dengan masuknya Tentara Soviet dari
timur pimpinan Marsekal Semyon Timoshenko yang masuk melalui Ukraina. Pasukan Jerman dan Soviet bertemu di garis tengah, lalu Hitler melalui Riberntrop mengadakan perjanjian Non Agresi dengan Soviet yang diwakili oleh Molotov. Pada awal
kampanye, Polandia hanya memiliki 30 divisi, 800 tank, dan 400 pesawat. Namun jumlah
ini tak sebanding dengan kekuatan Jerman dan dari segi alutsista, Jerman lebih
unggul dibanding Polandia. Tak lama setelah penyerangan Jerman, Inggris dan Perancis yang merupakan negara sekutu menyatakan perang terhadap Jerman.
Wajah kota Warsawa setelah Luftwaffe (AU Jerman) mengebomnya (Sumber: Bundesarchiv)
|
Dengan cepat, pada 6
Oktober Polandia resmi jatuh ke tangan Jerman. Pasukan Jerman menguasai
Polandia hingga akhir Perang Dunia II. Mereka menebar teror, pembunuhan massal,
dan penangkapan selama di Polandia. Salah satu kejahatan Jerman di Polandia yang terkenal ialah pembunuhan massal terhadap kaum Yahudi yang dikumpulkan di Kamp Auschwitz dimana ratusan ribu orang tewas disini. Total korban tewas dari
Polandia ialah 66 ribu orang tewas (termasuk rakyat sipil) 137.000 terluka atau
ditawan.
Tentara
Polandia di Warsawa, 1939 (Sumber: Wikipedia)
|
Invasi Jerman Ke Belgia
dan Luxembourg
Jerman kembali melancarkan serangannya ke
Belgia, serangan ini dinamai Kampanye 18 Hari. Dinamai sesuai namanya
pertempuran ini berlangsung selama 18 hari pada bulan Mei 1940. Belgia meminta
bantuan Perancis, yang merupakan sekutunya. Titik pertahanan terkuat pasukan
gabungan (Belgia, Belanda dan Perancis) ada di benteng Eben-Emael. Tentara
gabungan pimpinan Jenderal Maurice Gamelin yang disiapkan untuk mempertahankan
Belgia kalang kabut oleh serangan Jerman. Kekuatan pasukan gabungan sendiri
terdiri atas 144 divisi, 3.384 tank, 2.249 pesawat dihancurkan oleh pasukan
Jerman yang memiliki keuatan sebesar 140 divisi, diperkuat 5.546 pesawat tempur,
2.445 tank. Total korban dari sekutu/gabungan adalah sebanyak 222.443 (tewas,
terluka, atau ditawan) banyak senjata dirampas sedangkan tentara Jerman
menderita kerugian sebesar 10.000 tewas, 8.000 orang hilang atau ditawan,
sebanyak 42.535 terluka dan kehilangan 400 pesawat
Meriam
Anti Tank Tentara Jerman (Sumber: Bundesarchiv)
|
Benteng
Eben-Emael
|
Invasi Jerman Ke Belanda
Serangan Jerman ke Belanda ini bersamaan dengan serangan Jerman ke Belgia dan
Luxembourg.
Pemerintah Belanda awalnya ingin bersikap
netral seperti yg dilakukan ketika Perang Dunia I. Namun Adolf Hitler
menawarkan kesepakatan kepada Ratu Wilhelmina yang dianggap sang Ratu tindakan
Hitler adalah pelanggaran Internasional dan ratu mengatakan rakyat Belanda siap
mempertahankan tanah airnya hingga penghabisan. Tepat 10 Mei Jerman menginvasi Belanda, wilayah Belanda yang kecil dan lemahnya pertahanan Belanda yang lemah memudahkan tentara Jerman untuk menang pada 14 Mei 1940.
|
Pesawat
Angkut Jerman menerjunkan Fallschirmjager (penerjun payung/ unit yang sama
dengan Airborne milik Amerika)
|
Kota
Rotterdam yang rata dengan tanah setelah dibom
|
Tentara
Belanda yang menyerah
|
Setelah 4 hari
pertempuran, Belanda kalah dan kapitulasi Jerman atas Belanda ditandatangani
oleh Jenderal Kurt Student yang mewakili Jerman sementara Belanda yang menyerah
diwakili Jenderal tua Henri Winkelman. Sebelum tentara Jerman masuk Den Haag
(The Hague) yang merupakan kediaman dan pusat pemerintahan Kerajaan Belanda,
Ratu beserta keluarga kerajaan dan beberapa tentaranya mengungsi ke Inggris.
Tentara Kerajaan Belanda (Koninklijke Landmacht) kehilangan 2322 prajuritnya tewas, dan 7000 terluka sedangkan dari warga sipil Belanda ada 2000 orang tewas. Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) kehilangan 2000 prajuritnya tewas, 6000 terluka, dan 1300 orang tertawan.
Perancis jatuh ke tangan
Jerman!
Kejatuhan
Perancis (Fall of France) bersamaan dengan serangan kilat Jerman ke wilayah Low
Countries (Belgia, Belanda, Luxembourg). Dimulai pada tanggal 10 Mei 1940.
Tentara Jerman menduduki daerah ini sampai tahun 1944 ketika daerah-daerah
tersebut dibebaskan oleh tentara Sekutu pada 1944. Serangan ini merupakan bagian dari program Lebensraum Hitler yg utama yaitu membinasakan Perancis yang membuat Jerman dipermalukan dalam Perjanjian Versailles 1919 setelah Perang Dunia I
Kendaraan
Lapis Baja Jerman merangsek maju (Sumber: Bundesarchiv)
|
Tentara Jerman membagi
rencana menyerang dengan dua operasi. Yakni Fall Gelb (Case Yellow), pasukan
lapis baja menyerang Ardennes, lembah Somme untuk memotong gerak laju tentara
Sekutu yang melaju ke Belgia untuk menghabisi Jerman. Jerman melancarkan Fall
Rot (Case Red) pada 5 Juni 1940. Kekuatan udara dan lapis baja Jerman berperan
penting dalam menghabisi kekuatan Perancis dan Inggris. Ratusan pesawat pembom
tukik Stuka dan Dornier juga pesawat tempur Messerschmitt Bf 109 dikerahkan.
Inggris terjebak dalam
Pertempuran Dunkirk, akibat gerak laju pasukan Jerman yang cepat. Namun
Angkatan Darat memilih berhenti dari Dunkirk dan serangan dilanjutkan oleh
Angkatan Udara (Luftwaffe). Kesempatan ini digunakan oleh pemerintah Kerajaan
Inggris untuk mengevakuasi pasukannya dalam Operasi Dynamo, semua kapal
dikerahkan termasuk kapal-kapal ikan milik nelayan yang disewa Angkatan Laut
Inggris. Total korban dalam kejadian ini dari pihak Jerman adalah sebanyak
27.000 tewas, 795 tank hancur, dan 1.236 pesawat rusak/jatuh. Sedangkan Inggris
dan Perancis menderita kerugian sebanyak 360.000 tewas dan terluka, 1.900.000
ditawan Jerman, beberapa kapal tenggelam selama operasi Dynamo karena
pesawat-pesawat Jerman mengebom kapal-kapal pengungsi. Jerman menduduki bagian utara dan barat Perancis hingga 1944 ketika Perancis dibebaskan tentara Sekutu (Amerika dan Inggris)
Usaha
mengungsikan pasukan Inggris yang terjebak di Dunkirk
|
Tentara
Jerman yang merampas kendaraan lapis baja Perancis dan sebuah howitzer
(Sumber: Bundesarchiv)
|
Pertempuran Udara
Inggris
Jerman berambisi untuk
mengalahkan Inggris, dan Jerman dudah mempersiapkan Operasi Singa Laut untuk
mendaratkan pasukannya di daratan Inggris, namun Hitler lebih suka serangan
udara untuk menyerbu Inggris.
Pesawat
Pengebom Heinkel 111 milik Luftwaffe
Pesawat
Tempur Spitfires milik Royal Air Force (Angkatan Udara Kerajaan Inggris)
membentuk formasi untuk menghalau pesawat-pesawat Jerman
Seorang
Perwira Pengamat di London, 1940
Hitler
memerintahkan Luftwaffe (Angkatan Udara) untuk
menyerang Inggris pada tanggal 16 Juli 1940. Inggris yang tidak terima dengan
serangan Jerman langsung mengerahkan Angkatan Udaranya (Royal Air Forces/RAF)
untuk mengalahkan Jerman di wilayah udara Inggris. Pertempuran di udara semakin
hebat saat pengebom-pengebom Jerman membombardir kota London. Jumlah korban di
pihak Inggris semakin bertambah banyak karena Jerman tidak hanya menyerang
instansi militer Inggris tapi juga menyerang rumah-rumah sipil Inggris.Pada
tanggal 31 Oktober Jerman menghentikan serangannya terhadap Inggris dan Inggris
berhasil memenangkan pertempura udara ini. Dari pertempuran ini Jerman kehilangan 1918 pesawat (kebanyakan
Bomber karena, pesawat pengebom maju lebih dahulu untuk meluluh lantakkan
posisi Inggris) dan 2.662 penerbang dan kru pesawat, sementara Inggris hanya
kehilangan 1.012 pesawat dan 537 penerbang
Jerman maju ke timur,
Pelanggaran Gencatan Senjata 1939
Stalin
awalnya bersikap lunak terhadap reaksi Hitler yang ingin mengadakan perjanjian
gencatan senjata melalui Pakta Riberntrop-Molotov pada 1939 yang membagi
wilayah Polandia. Namun pada 22 Juni 1941 Jerman menyerbu wilayah Uni Soviet
dengan Operasi Barbarossa.
Jenderal
Heinz Guderian di Rusia pada 1942 (Sumber: Bundesarchiv)
|
Hitler mengerahkan 3,9
juta tentara, 3.600 tank, 2.700 pesawat, 7.000 artileri pada awal Operasi.
Tidak semua tentara yang terjun pada operasi merupakan tentara Jerman,
melainkan ada beberapa dari Finlandia, Rumania, dan Italia. Jerman juga
merekrut pemuda-pemuda di daerah yang didudukinya untuk menjadi seradu,
terlihat beberapa kesatuan seperti Nederlandsche SS (Anggota Waffen SS yang
berisi orang-orang Belanda fasis) dan ada pula dari Muslim Bosnia.
Tentara
Jerman menghampiri sebuah tank BT-7 yang rusak beserta seorang kru nya yang baru
saja tekapar setelah tertembak mati (Sumber: Bundesarchiv)
|
|||||||
Tentara Rusia di musim dingin menyerang balik di Stalingrad (Sumber:
Bundesarchiv)
|
|||||||
|
|||||||
Serangan
dilancarkan dari tiga arah, Finlandia dan Polandia dengan target negara
negara Balkan dan Leningrad, serta dari arah Cekoslovakia dengan target
Ukraina dan pegunungan Kaukasus di seberang Moskow. Awalnya Jerman mendominasi pertempuran, namun
pada 1942 mulai terjadi titik balik ketika pertempuran Stalingrad saat
tentara Jerman dipukul mundur. Faktor lain kekalahan tentara Jerman adalah
cuaca ekstrem di Rusia (Soviet) yang mengakibatkan banyak tentara yang mati
kedinginan, terkena penyakit tifus dan disentri, di musim dingin ekstrem ini
dimanfaatkan Tentara Merah untuk menyerang balik tentara Jerman
Pertempuran Kursk,
Perang Kavaleri terbesar dalam sejarah Kavaleri Modern!
Dalam
Pandangan Soviet, Pertempuran Kursk merupakan titik balik yang menentukan dalam
perangnya melawan Jerman. Karena sejak pertempuran seminggu di bulan Juli 1943.
Pertempuran Kursk merupakan pertempuran kavaleri terbesar dalam sejarah.
Karena, Jerman maupun Rusia mengerahkan ribuan tanknya. Tank-tank terbaru
Jerman seperti Tiger dan Panther dikerahkan melawan T-34 dan KV-1 Heavy Tank
Soviet yang baru.
Medan Pertempuran Kursk
sendiri merupakan hasil Winter Offensive (Serangan Musim Dingin) Tentara Jerman
yang menyisakan wilayah tonjolan yang berpusat di kota Kursk, pusat persilangan
kereta api penting, skitar 80km di selatan Moskow. Kawasan yang dikuasai
tentara Jerman itu lebarnya 190km dan dalam 120km, memotong Army Group South
pimpinan Marsekal Erich von Manstein dan Army Gropu Center pimpinan Marsekal
Gunther von Kluge.
Tank Tiger
Jerman.(Sumber: Bundesarchiv)
Setelah hancurnya
tentara ke-6 Jerman di Stalingrad Januari 1943. Soviet melakukan ofensiv balik
namun terbatas. Sebaliknya, Wehrmacht (Tentara Jerman) juga mencari peluang
untuk kembali melancarkan serangan. Operasi Jerman di Kursk ini dinamakan
Unternehmen Zitadelle (Operasi Citadel/Perbentengan Kota). Jerman dipimpin oleh
Oberstgeneraal Heiz Guderian, ahli perang kavaleri.
Dalam
rancangan operasi, dari utara tentara ke-9 pimpinan Jend.Walther Model menuju
Kursk, sedangkan dari selatan pasukan Lapis Baja ke-4 pimpinan Jenderal Hermann
Hoth. Dengan jepitan yang menghancurkan tentara Soviet. Jerman diperkuat 1.200
tank, termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand (tentara pimpinan
Model). Tentara pimpinan Gunther diperkuat 1.500 tank, terutama SS Korps Panzer
ke-2, yang terdiri dari 3 divisi (SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, SS Das Reich)
Namun apa yang direncanakan Jerman tidak mungkin terjadi, karena pada tanggal
13 hingga 15 pasukan Marsekal Zhukov sudah meramalkan jika Jerman akan
menyerang.
Kavaleri
Tentara Merah Rusia
Dengan
jepitan yang menghancurkan tentara Soviet. Jerman diperkuat 1.200 tank,
termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand (tentara pimpinan
Model). Tentara pimpinan Gunther diperkuat 1.500 tank, terutama SS Korps Panzer
ke-2, yang terdiri dari 3 divisi (SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, SS Das Reich)
Namun apa yang direncanakan Jerman tidak mungkin terjadi, karena pada tanggal
13 hingga 15 pasukan Marsekal Zhukov sudah meramalkan jika Jerman akan
menyerang.
Ofensif
Jerman dimulai pada subuh 5 Juli 1943 dengan bombardemen artileri. Namun
rencana ini diketahui oleh Rusia yang memperoleh informasi dari sekutu. Inggris
berhasil memecahkan kode sandi milik Jerman, Enigma.
Karena
itu, Soviet lebih dulu menghujani mereka dengan artileri. Dengan demikian unsur
pendadakan Jerman sudah hilang. Serangan dari utara dirintis oleh tank dan
pasukan Panzergrenadiers, lalu disusul dengan Tiger dan Ferdinand. Soviet yang
tahu Jerman menyerang mereka menyebar ranjau dan memasang jebakan tank,
akibatnya selama awal penyerbuan Jerman sudah kehilangan 100 tank akibat kena
ranjau dan masuk jebakan.
Namun,
Jerman terus maju, nahkan ujung tombak mereka, Tank Tiger telah jauh di depan
meninggalkan tank-tank medium sekelas Panzer IV, sehingga posisi mereka malah
berbahaya karena ‘terdampar’ tanpa proteksi dari pasukan lain. Esoknya, pasukan
Walther Model menyerang lagi, tetapi masih terbentur pertahanan Rusia yang
kokoh. Akibatnya pasukan Jerman hanya melaju 10km dengan korban 25.000 tentara
gugur dan 200 tank hancur. Pihak Soviet yang dipimpin Marsekal Konstantin
Rokossovsky juga berupaya maju dengan tanknya, naas mereka terhalang oleh
ranjau mereka sendiri.
Di
Front Selatan, Erich von Manstein lebih lumayan meski tidak sesuai dengan harapan
semula. Soviet mencium gelagat bahwa Jerman akan unggul karena Korps Panzer SS
ke-2 secara massif bergerak ke Prokhovka. Marsekal Georgy Zhukov buru-buru
mendatangkan bala bantuan, berupa pasukan kavaleri dari tentara ke-5 pimpinan
Kolonel Jenderal Pavel Rotmistrov. Dengan ratusan tank dari tiga korps, dia
harus menempuh 200 mil melalui wilayah kering yang terbuka.
Pasukan Jerman yang tertawan
Pasukan
besar ini bergerak di siang hari harus dilindungi pesawat tempur. Mereka
menggelinding siang malam dalam cuaca amat panas, dengan debu yang menyelimuti
jalan. Saking tebalnya debu hingga matahari tak bisa dilihat.
Marsekal Konstantin
Rokossovsky
Pertempuran
hebat antara Korps Panzer SS yang dipimpin Jenderal Paul Hausser merasa segera
akan menerobos pertahanan Soviet di Prokhovka. Pertempuran tank berlangsung
sengit. Nikita Kruschev mengatakan “dua hari kedepan akan dahsyat, entah kami
yang bertahan atau Jerman yang merebut Kursk”. Sementara itu 850 tank
Rotmistrov yang sebagian besar bertipe T-34 yang baru tiba setelah perjalanan
200 mil, langsung terjun ke lapangan menyerbu pasukan SS pimpinan Hausser yang
mengerahkan seluruh kekuatannya termasuk 100 Tiger. Tapi jumlahnya kalah banyak
disbanding tank Rusia.
Panzer IV Jerman yang hancur bersama krunya yang tewas tersapu senapan mesin
Tanggal
11 Juli kedua kekuatan lapis baja yang seimbang berhadapan. Setiap gerakan
mereka selalu menebarkan debu tebal karena permukaan tanah subur Rusia yang
lagi kering. Matahari di timur di belakang tank Soviet membuat juru tembak tank
Jerman silau. Divisi ke-18 tank Soviet menghadapi Korps SS Totenkopf, sedangkan
Divisi ke-29 menghadapi Divisi Tank SS Adolf Hitler. Bunyi gemuruh rantai tank
sungguh menggetarkan.
Erich von
Manstein
Walther
Model bersama salah seorang komandan tank (Sumber: Bundesarchiv)
Ketika
jarak semakin dekat, mulailah kedua belah pihak saling tembak dengan dahsyat.
Ribuan tank bertempur dalam jarak dekat, saling tembak bahkan saling tabrak.
Terkadang mereka sulit membedakan mana kawan mana lawan. Siapa yang menembak
duluan, dia ada peluang untuk selamat.
Pertempuran
ini begitu ganas dan kejam, awak tank dan kru yang selamat langsung disapu
senapan mesin. Asap hitam dan kobaran api dari tank-tank yang binasa tampak
dimana-mana. Pertempuran hebat dengan jarak yang dekat membuat sulit kedua
belah pihak untuk membantu tank mereka dari udara maupun tembakan artileri.
Esoknya, lanjutan baku hantam menunjukkan tank Jerman terdesak mundur dan harus
meninggalkan tempat-tempat yang sebelumnya mereka kuasai. Kota Prokhovka dan
sekitarnya menjadi kuburan ratusan tank, banyak diantaranya masih dijilati api.
Kerugian
kedua belah pihak amat besar, Hausser sendiri kehilangan 300 hingga 450 tank,
termasuk 2/3 Tiger Tanknya. Sedangkan sisanya dalam kondisi buruk, sulit untuk
melakukan serangan lagi. Tank terpisah pisah dari kesatuan masing-masing dan
menjadi tidak terorganisir dengan rapi lagi. Hausser melapor pada Manstein
bahwa serangan lebih jauh sudah tak terjangkau oleh Korps Panzer SS. Di pihak
Soviet 350 tank nya juga hancur, sedangkan jumlah tank yang masih mampu
bertempur masih lebih banyak disbanding Jerman.
Rotmistrov
pasukannya juga mulai kalang kabut dari formasinya, sehingga tugas mereka untuk
melakukan penetrasi kepada tank Jerman kurang maksimal. Pertempuran yang
melibatkan 1.200 tank ini secara taktis taka da yang menang dan taka da yang kalah.
Keduanya babak belur, Operasi Citadel yang dilancarkan Jerman telah gagal.
Hitler pun mengakui dalam perintah penghentian operasinya pada tanggal 13 Juli.
Hanya
saja yang memberikan bukanlah Jerman, melainkan Rusia/Soviet. Inisiatif
strategis peperangan di Front Timur, kini beralih di tangan Soviet. Pelan tapi
pasti kecepatan kian bertambah, kontra posesif pihak Soviet segera terasa.
Dalam tempo 6 minggu Tentara Merah Rusia melaju 160km, sementara Jerman baik di
utara maupun selatan tonjolan Kursk makin terdesak mundur. Manstein yang hebat
kini menjadi payah tak berdaya menghadapi tekanan Soviet, paling jauh hanya
menunda kekalahan di Front Timur.
|
Titik Balik, Sekutu
menyerbu Italia
Setelah
menyerang Afrika Utara yang sebelumnya diduduki Nazi dan Italia. Pasukan Sekutu
mendaratkan pasukannya dengan amphibi pada tanggal 3 September 1943. Serangan
ini dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander dari tentara ke-15 Inggris, dan
Letnan Jenderal Mark Wayne Clark dari tentara ke-5 Amerika dengan menduduki
Sisilia (Sicily). Pasukan inti mendarat pada 9 September di pantai barat Italia
dan menduduki Salermo dalam operasi Avalanche, kemudian maju untuk operasi Bayton
untuk menduduki Calabria, dan operasi Slapstick untuk menduduki Taranto.
Tentara
Sekutu mendarat di Salermo, Italia, 1943
|
Benito Mussolini yang
baru saja diasingkan setelah digulingkan, diselamatkan oleh Fallschirmjager
(pasukan payung Jerman) dan Jerman menempatkan pasukannya di Italia sebanyak 1
juta orang dibawah pimpinan Albert Kesselring.
Tentara Jerman yang
ditempatkan di Italia tidak bisa berbuat banyak, Faktor lain kekalahan Jerman
dan Italia adalah di Italia sendiri ada kelompok Resistance (Pembelot) yang
dipimpin Badoglio yang akhirnya komplotan Badoglio ini membunuh Mussolini dan
menggantung mayatnya di Milan pada 28 April 1945. Kampanye berakhir dengan
korban di pihak Jerman dan Italia sebanyak 3.500 orang tewas, sementara sekutu
hanya 2.000 orang tewas
Tentara Inggris melewati sebuah tank
Jerman yang hancur
Mayat Mussolini yang digantung di
sebuah Pom Bensin di Milan bersama para pendukungnya