Senin, 29 Agustus 2016

Perang Dunia II/War World II/Tweede Wereeloorlog/Zweiter Weltkrieg




Perang Dunia ke II (1939 - 1945) :

Kali ini mimin akan membahas Perang Dunia II di Eropa dulu guys, di front barat hingga timur, untuk front Afrika dan Pasifik menyusul gan......

Adolf Hitler




Ekspansi Jerman ke Negara-negara Eropa 


Perang Dunia ke II di Eropa di mulai oleh negara Jerman yang di bawah Kepimpinan Diktaktor Adolf Hitler , Jerman melancarkan serangan ke Polandia dan sebelumnya Jerman telah menyerang Austria dan Cekoslovakia pada Awal 1938, untuk menyatukan Austria dengan Jerman .


Invasi Jerman Ke Polandia 
Jerman memulai sumbu Perang Dunia II dengan menyerang Polandia (September Campaign atau Invasion of Poland) pada tanggal 1 September 1939 dengan taktik blitzkrieg atau serangan kilat menggunakan lapis baja dan pesawat tempur dibawah pimpinan Fedor von Bock. Tentara Polandia yang kurang sigap pun kaget akan Serangan Jerman dari arah barat. Tentara Polandia juga direpotkan dengan masuknya Tentara Soviet dari timur pimpinan Marsekal Semyon Timoshenko yang masuk melalui Ukraina. Pasukan Jerman dan Soviet bertemu di garis tengah, lalu Hitler melalui Riberntrop mengadakan perjanjian Non Agresi dengan Soviet yang diwakili oleh Molotov. Pada awal kampanye, Polandia hanya memiliki 30 divisi, 800 tank, dan 400 pesawat. Namun jumlah ini tak sebanding dengan kekuatan Jerman dan dari segi alutsista, Jerman lebih unggul dibanding Polandia. Tak lama setelah penyerangan Jerman, Inggris dan Perancis yang merupakan negara sekutu menyatakan perang terhadap Jerman.




Wajah kota Warsawa setelah Luftwaffe (AU Jerman) mengebomnya (Sumber: Bundesarchiv)


Dengan cepat, pada 6 Oktober Polandia resmi jatuh ke tangan Jerman. Pasukan Jerman menguasai Polandia hingga akhir Perang Dunia II. Mereka menebar teror, pembunuhan massal, dan penangkapan selama di Polandia. Salah satu kejahatan Jerman di Polandia yang terkenal ialah pembunuhan massal terhadap kaum Yahudi yang dikumpulkan di Kamp Auschwitz dimana ratusan ribu orang tewas disini. Total korban tewas dari Polandia ialah 66 ribu orang tewas (termasuk rakyat sipil) 137.000 terluka atau ditawan.



Tentara Polandia di Warsawa, 1939 (Sumber: Wikipedia)




Invasi Jerman Ke Belgia dan Luxembourg
Jerman kembali melancarkan serangannya ke Belgia, serangan ini dinamai Kampanye 18 Hari. Dinamai sesuai namanya pertempuran ini berlangsung selama 18 hari pada bulan Mei 1940. Belgia meminta bantuan Perancis, yang merupakan sekutunya. Titik pertahanan terkuat pasukan gabungan (Belgia, Belanda dan Perancis) ada di benteng Eben-Emael. Tentara gabungan pimpinan Jenderal Maurice Gamelin yang disiapkan untuk mempertahankan Belgia kalang kabut oleh serangan Jerman. Kekuatan pasukan gabungan sendiri terdiri atas 144 divisi, 3.384 tank, 2.249 pesawat dihancurkan oleh pasukan Jerman yang memiliki keuatan sebesar 140 divisi, diperkuat 5.546 pesawat tempur, 2.445 tank. Total korban dari sekutu/gabungan adalah sebanyak 222.443 (tewas, terluka, atau ditawan) banyak senjata dirampas sedangkan tentara Jerman menderita kerugian sebesar 10.000 tewas, 8.000 orang hilang atau ditawan, sebanyak 42.535 terluka dan kehilangan 400 pesawat








Tentara Belgia yang kalah digiring kedalam tawanan Jerman (Sumber: Bundesarchiv)




Meriam Anti Tank Tentara Jerman (Sumber: Bundesarchiv)



Benteng Eben-Emael


Invasi Jerman Ke Belanda
Serangan Jerman ke Belanda ini bersamaan dengan serangan Jerman ke Belgia dan Luxembourg.
Pemerintah Belanda awalnya ingin bersikap netral seperti yg dilakukan ketika Perang Dunia I. Namun Adolf Hitler menawarkan kesepakatan kepada Ratu Wilhelmina yang dianggap sang Ratu tindakan Hitler adalah pelanggaran Internasional dan ratu mengatakan rakyat Belanda siap mempertahankan tanah airnya hingga penghabisan. Tepat 10 Mei Jerman menginvasi Belanda, wilayah Belanda yang kecil dan lemahnya pertahanan Belanda yang lemah memudahkan tentara Jerman untuk menang pada 14 Mei 1940.


Pesawat Angkut Jerman menerjunkan Fallschirmjager (penerjun payung/ unit yang sama dengan Airborne milik Amerika)




Kota Rotterdam yang rata dengan tanah setelah dibom





Tentara Belanda yang menyerah
Setelah 4 hari pertempuran, Belanda kalah dan kapitulasi Jerman atas Belanda ditandatangani oleh Jenderal Kurt Student yang mewakili Jerman sementara Belanda yang menyerah diwakili Jenderal tua Henri Winkelman. Sebelum tentara Jerman masuk Den Haag (The Hague) yang merupakan kediaman dan pusat pemerintahan Kerajaan Belanda, Ratu beserta keluarga kerajaan dan beberapa tentaranya mengungsi ke Inggris.
Tentara Kerajaan Belanda (Koninklijke Landmacht) kehilangan 2322 prajuritnya tewas, dan 7000 terluka sedangkan dari warga sipil Belanda ada 2000 orang tewas. Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) kehilangan 2000 prajuritnya tewas, 6000 terluka, dan 1300 orang tertawan.




Perancis jatuh ke tangan Jerman! 
Kejatuhan Perancis (Fall of France) bersamaan dengan serangan kilat Jerman ke wilayah Low Countries (Belgia, Belanda, Luxembourg). Dimulai pada tanggal 10 Mei 1940. Tentara Jerman menduduki daerah ini sampai tahun 1944 ketika daerah-daerah tersebut dibebaskan oleh tentara Sekutu pada 1944. Serangan ini merupakan bagian dari program Lebensraum Hitler yg utama yaitu membinasakan Perancis yang membuat Jerman dipermalukan dalam Perjanjian Versailles 1919 setelah Perang Dunia I




Kendaraan Lapis Baja Jerman merangsek maju (Sumber: Bundesarchiv)


Tentara Jerman membagi rencana menyerang dengan dua operasi. Yakni Fall Gelb (Case Yellow), pasukan lapis baja menyerang Ardennes, lembah Somme untuk memotong gerak laju tentara Sekutu yang melaju ke Belgia untuk menghabisi Jerman. Jerman melancarkan Fall Rot (Case Red) pada 5 Juni 1940. Kekuatan udara dan lapis baja Jerman berperan penting dalam menghabisi kekuatan Perancis dan Inggris. Ratusan pesawat pembom tukik Stuka dan Dornier juga pesawat tempur Messerschmitt Bf 109 dikerahkan.
Inggris terjebak dalam Pertempuran Dunkirk, akibat gerak laju pasukan Jerman yang cepat. Namun Angkatan Darat memilih berhenti dari Dunkirk dan serangan dilanjutkan oleh Angkatan Udara (Luftwaffe). Kesempatan ini digunakan oleh pemerintah Kerajaan Inggris untuk mengevakuasi pasukannya dalam Operasi Dynamo, semua kapal dikerahkan termasuk kapal-kapal ikan milik nelayan yang disewa Angkatan Laut Inggris. Total korban dalam kejadian ini dari pihak Jerman adalah sebanyak 27.000 tewas, 795 tank hancur, dan 1.236 pesawat rusak/jatuh. Sedangkan Inggris dan Perancis menderita kerugian sebanyak 360.000 tewas dan terluka, 1.900.000 ditawan Jerman, beberapa kapal tenggelam selama operasi Dynamo karena pesawat-pesawat Jerman mengebom kapal-kapal pengungsi. Jerman menduduki bagian utara dan barat Perancis hingga 1944 ketika Perancis dibebaskan tentara Sekutu (Amerika dan Inggris)




Usaha mengungsikan pasukan Inggris yang terjebak di Dunkirk






Tentara Jerman yang merampas kendaraan lapis baja Perancis dan sebuah howitzer (Sumber: Bundesarchiv)


Pertempuran Udara Inggris
Jerman berambisi untuk mengalahkan Inggris, dan Jerman dudah mempersiapkan Operasi Singa Laut untuk mendaratkan pasukannya di daratan Inggris, namun Hitler lebih suka serangan udara untuk menyerbu Inggris.






Pesawat Pengebom Heinkel 111 milik Luftwaffe



Pesawat Tempur Spitfires milik Royal Air Force (Angkatan Udara Kerajaan Inggris) membentuk formasi untuk menghalau pesawat-pesawat Jerman




  
Seorang Perwira Pengamat di London, 1940

Hitler memerintahkan Luftwaffe (Angkatan Udara) untuk menyerang Inggris pada tanggal 16 Juli 1940. Inggris yang tidak terima dengan serangan Jerman langsung mengerahkan Angkatan Udaranya (Royal Air Forces/RAF) untuk mengalahkan Jerman di wilayah udara Inggris. Pertempuran di udara semakin hebat saat pengebom-pengebom Jerman membombardir kota London. Jumlah korban di pihak Inggris semakin bertambah banyak karena Jerman tidak hanya menyerang instansi militer Inggris tapi juga menyerang rumah-rumah sipil Inggris.Pada tanggal 31 Oktober Jerman menghentikan serangannya terhadap Inggris dan Inggris berhasil memenangkan pertempura udara ini. Dari pertempuran ini Jerman kehilangan 1918 pesawat (kebanyakan Bomber karena, pesawat pengebom maju lebih dahulu untuk meluluh lantakkan posisi Inggris) dan 2.662 penerbang dan kru pesawat, sementara Inggris hanya kehilangan 1.012 pesawat dan 537 penerbang





Jerman maju ke timur, Pelanggaran Gencatan Senjata 1939 
Stalin awalnya bersikap lunak terhadap reaksi Hitler yang ingin mengadakan perjanjian gencatan senjata melalui Pakta Riberntrop-Molotov pada 1939 yang membagi wilayah Polandia. Namun pada 22 Juni 1941 Jerman menyerbu wilayah Uni Soviet dengan Operasi Barbarossa.




Jenderal Heinz Guderian di Rusia pada 1942 (Sumber: Bundesarchiv)


Hitler mengerahkan 3,9 juta tentara, 3.600 tank, 2.700 pesawat, 7.000 artileri pada awal Operasi. Tidak semua tentara yang terjun pada operasi merupakan tentara Jerman, melainkan ada beberapa dari Finlandia, Rumania, dan Italia. Jerman juga merekrut pemuda-pemuda di daerah yang didudukinya untuk menjadi seradu, terlihat beberapa kesatuan seperti Nederlandsche SS (Anggota Waffen SS yang berisi orang-orang Belanda fasis) dan ada pula dari Muslim Bosnia.




Tentara Jerman menghampiri sebuah tank BT-7 yang rusak beserta seorang kru nya yang baru saja tekapar setelah tertembak mati (Sumber: Bundesarchiv)





 Tentara Rusia di musim dingin menyerang balik di Stalingrad (Sumber: Bundesarchiv)

 

Tentara Merah Rusia melakukan counter-attack kepada tentara Jerman di Jeglava



Truk milik Jerman yang terjebak lumpur karena banjir di Rusia (Sumber: Bundesarchiv)

Kru Meriam Soviet




Regu Penembak Senapan Mesin MG-34 Jerman (Sumber: Bundesarchiv)

Serangan dilancarkan dari tiga arah, Finlandia dan Polandia dengan target negara negara Balkan dan Leningrad, serta dari arah Cekoslovakia dengan target Ukraina dan pegunungan Kaukasus di seberang Moskow. Awalnya Jerman mendominasi pertempuran, namun pada 1942 mulai terjadi titik balik ketika pertempuran Stalingrad saat tentara Jerman dipukul mundur. Faktor lain kekalahan tentara Jerman adalah cuaca ekstrem di Rusia (Soviet) yang mengakibatkan banyak tentara yang mati kedinginan, terkena penyakit tifus dan disentri, di musim dingin ekstrem ini dimanfaatkan Tentara Merah untuk menyerang balik tentara Jerman


Pertempuran Kursk, Perang Kavaleri terbesar dalam sejarah Kavaleri Modern! 

Dalam Pandangan Soviet, Pertempuran Kursk merupakan titik balik yang menentukan dalam perangnya melawan Jerman. Karena sejak pertempuran seminggu di bulan Juli 1943. Pertempuran Kursk merupakan pertempuran kavaleri terbesar dalam sejarah. Karena, Jerman maupun Rusia mengerahkan ribuan tanknya. Tank-tank terbaru Jerman seperti Tiger dan Panther dikerahkan melawan T-34 dan KV-1 Heavy Tank Soviet yang baru.




Tank T-34 Soviet yang hancur diperiksa oleh seorang serdadu Jerman

Medan Pertempuran Kursk sendiri merupakan hasil Winter Offensive (Serangan Musim Dingin) Tentara Jerman yang menyisakan wilayah tonjolan yang berpusat di kota Kursk, pusat persilangan kereta api penting, skitar 80km di selatan Moskow. Kawasan yang dikuasai tentara Jerman itu lebarnya 190km dan dalam 120km, memotong Army Group South pimpinan Marsekal Erich von Manstein dan Army Gropu Center pimpinan Marsekal Gunther von Kluge.


 
Tank Tiger Jerman.(Sumber: Bundesarchiv)

Setelah hancurnya tentara ke-6 Jerman di Stalingrad Januari 1943. Soviet melakukan ofensiv balik namun terbatas. Sebaliknya, Wehrmacht (Tentara Jerman) juga mencari peluang untuk kembali melancarkan serangan. Operasi Jerman di Kursk ini dinamakan Unternehmen Zitadelle (Operasi Citadel/Perbentengan Kota). Jerman dipimpin oleh Oberstgeneraal Heiz Guderian, ahli perang kavaleri.

Tank Jerman yang melaju bersama Infanteri (Sumber: Bundesarchiv)

Dalam rancangan operasi, dari utara tentara ke-9 pimpinan Jend.Walther Model menuju Kursk, sedangkan dari selatan pasukan Lapis Baja ke-4 pimpinan Jenderal Hermann Hoth. Dengan jepitan yang menghancurkan tentara Soviet. Jerman diperkuat 1.200 tank, termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand (tentara pimpinan Model). Tentara pimpinan Gunther diperkuat 1.500 tank, terutama SS Korps Panzer ke-2, yang terdiri dari 3 divisi (SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, SS Das Reich) Namun apa yang direncanakan Jerman tidak mungkin terjadi, karena pada tanggal 13 hingga 15 pasukan Marsekal Zhukov sudah meramalkan jika Jerman akan menyerang.


Kavaleri Tentara Merah Rusia

Dengan jepitan yang menghancurkan tentara Soviet. Jerman diperkuat 1.200 tank, termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand (tentara pimpinan Model). Tentara pimpinan Gunther diperkuat 1.500 tank, terutama SS Korps Panzer ke-2, yang terdiri dari 3 divisi (SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, SS Das Reich) Namun apa yang direncanakan Jerman tidak mungkin terjadi, karena pada tanggal 13 hingga 15 pasukan Marsekal Zhukov sudah meramalkan jika Jerman akan menyerang.
Ofensif Jerman dimulai pada subuh 5 Juli 1943 dengan bombardemen artileri. Namun rencana ini diketahui oleh Rusia yang memperoleh informasi dari sekutu. Inggris berhasil memecahkan kode sandi milik Jerman, Enigma.
Karena itu, Soviet lebih dulu menghujani mereka dengan artileri. Dengan demikian unsur pendadakan Jerman sudah hilang. Serangan dari utara dirintis oleh tank dan pasukan Panzergrenadiers, lalu disusul dengan Tiger dan Ferdinand. Soviet yang tahu Jerman menyerang mereka menyebar ranjau dan memasang jebakan tank, akibatnya selama awal penyerbuan Jerman sudah kehilangan 100 tank akibat kena ranjau dan masuk jebakan.
Namun, Jerman terus maju, nahkan ujung tombak mereka, Tank Tiger telah jauh di depan meninggalkan tank-tank medium sekelas Panzer IV, sehingga posisi mereka malah berbahaya karena ‘terdampar’ tanpa proteksi dari pasukan lain. Esoknya, pasukan Walther Model menyerang lagi, tetapi masih terbentur pertahanan Rusia yang kokoh. Akibatnya pasukan Jerman hanya melaju 10km dengan korban 25.000 tentara gugur dan 200 tank hancur. Pihak Soviet yang dipimpin Marsekal Konstantin Rokossovsky juga berupaya maju dengan tanknya, naas mereka terhalang oleh ranjau mereka sendiri.
Di Front Selatan, Erich von Manstein lebih lumayan meski tidak sesuai dengan harapan semula. Soviet mencium gelagat bahwa Jerman akan unggul karena Korps Panzer SS ke-2 secara massif bergerak ke Prokhovka. Marsekal Georgy Zhukov buru-buru mendatangkan bala bantuan, berupa pasukan kavaleri dari tentara ke-5 pimpinan Kolonel Jenderal Pavel Rotmistrov. Dengan ratusan tank dari tiga korps, dia harus menempuh 200 mil melalui wilayah kering yang terbuka.


Pasukan Jerman yang tertawan

Pasukan besar ini bergerak di siang hari harus dilindungi pesawat tempur. Mereka menggelinding siang malam dalam cuaca amat panas, dengan debu yang menyelimuti jalan. Saking tebalnya debu hingga matahari tak bisa dilihat.



Marsekal Konstantin Rokossovsky

Pertempuran hebat antara Korps Panzer SS yang dipimpin Jenderal Paul Hausser merasa segera akan menerobos pertahanan Soviet di Prokhovka. Pertempuran tank berlangsung sengit. Nikita Kruschev mengatakan “dua hari kedepan akan dahsyat, entah kami yang bertahan atau Jerman yang merebut Kursk”. Sementara itu 850 tank Rotmistrov yang sebagian besar bertipe T-34 yang baru tiba setelah perjalanan 200 mil, langsung terjun ke lapangan menyerbu pasukan SS pimpinan Hausser yang mengerahkan seluruh kekuatannya termasuk 100 Tiger. Tapi jumlahnya kalah banyak disbanding tank Rusia.




Panzer IV Jerman yang hancur bersama krunya yang tewas tersapu senapan mesin

Tanggal 11 Juli kedua kekuatan lapis baja yang seimbang berhadapan. Setiap gerakan mereka selalu menebarkan debu tebal karena permukaan tanah subur Rusia yang lagi kering. Matahari di timur di belakang tank Soviet membuat juru tembak tank Jerman silau. Divisi ke-18 tank Soviet menghadapi Korps SS Totenkopf, sedangkan Divisi ke-29 menghadapi Divisi Tank SS Adolf Hitler. Bunyi gemuruh rantai tank sungguh menggetarkan.


Erich von Manstein


Walther Model bersama salah seorang komandan tank (Sumber: Bundesarchiv)

Ketika jarak semakin dekat, mulailah kedua belah pihak saling tembak dengan dahsyat. Ribuan tank bertempur dalam jarak dekat, saling tembak bahkan saling tabrak. Terkadang mereka sulit membedakan mana kawan mana lawan. Siapa yang menembak duluan, dia ada peluang untuk selamat.
Pertempuran ini begitu ganas dan kejam, awak tank dan kru yang selamat langsung disapu senapan mesin. Asap hitam dan kobaran api dari tank-tank yang binasa tampak dimana-mana. Pertempuran hebat dengan jarak yang dekat membuat sulit kedua belah pihak untuk membantu tank mereka dari udara maupun tembakan artileri. Esoknya, lanjutan baku hantam menunjukkan tank Jerman terdesak mundur dan harus meninggalkan tempat-tempat yang sebelumnya mereka kuasai. Kota Prokhovka dan sekitarnya menjadi kuburan ratusan tank, banyak diantaranya masih dijilati api.
Kerugian kedua belah pihak amat besar, Hausser sendiri kehilangan 300 hingga 450 tank, termasuk 2/3 Tiger Tanknya. Sedangkan sisanya dalam kondisi buruk, sulit untuk melakukan serangan lagi. Tank terpisah pisah dari kesatuan masing-masing dan menjadi tidak terorganisir dengan rapi lagi. Hausser melapor pada Manstein bahwa serangan lebih jauh sudah tak terjangkau oleh Korps Panzer SS. Di pihak Soviet 350 tank nya juga hancur, sedangkan jumlah tank yang masih mampu bertempur masih lebih banyak disbanding Jerman.
Rotmistrov pasukannya juga mulai kalang kabut dari formasinya, sehingga tugas mereka untuk melakukan penetrasi kepada tank Jerman kurang maksimal. Pertempuran yang melibatkan 1.200 tank ini secara taktis taka da yang menang dan taka da yang kalah. Keduanya babak belur, Operasi Citadel yang dilancarkan Jerman telah gagal. Hitler pun mengakui dalam perintah penghentian operasinya pada tanggal 13 Juli.
Hanya saja yang memberikan bukanlah Jerman, melainkan Rusia/Soviet. Inisiatif strategis peperangan di Front Timur, kini beralih di tangan Soviet. Pelan tapi pasti kecepatan kian bertambah, kontra posesif pihak Soviet segera terasa. Dalam tempo 6 minggu Tentara Merah Rusia melaju 160km, sementara Jerman baik di utara maupun selatan tonjolan Kursk makin terdesak mundur. Manstein yang hebat kini menjadi payah tak berdaya menghadapi tekanan Soviet, paling jauh hanya menunda kekalahan di Front Timur.




Titik Balik, Sekutu menyerbu Italia 
Setelah menyerang Afrika Utara yang sebelumnya diduduki Nazi dan Italia. Pasukan Sekutu mendaratkan pasukannya dengan amphibi pada tanggal 3 September 1943. Serangan ini dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander dari tentara ke-15 Inggris, dan Letnan Jenderal Mark Wayne Clark dari tentara ke-5 Amerika dengan menduduki Sisilia (Sicily). Pasukan inti mendarat pada 9 September di pantai barat Italia dan menduduki Salermo dalam operasi Avalanche, kemudian maju untuk operasi Bayton untuk menduduki Calabria, dan operasi Slapstick untuk menduduki Taranto.





Tentara Sekutu mendarat di Salermo, Italia, 1943

Benito Mussolini yang baru saja diasingkan setelah digulingkan, diselamatkan oleh Fallschirmjager (pasukan payung Jerman) dan Jerman menempatkan pasukannya di Italia sebanyak 1 juta orang dibawah pimpinan Albert Kesselring.



Marsekal Albert Kesselring, Panglima Tentara Jerman di Italia (Sumber: Bundesarchiv)

Tentara Jerman yang ditempatkan di Italia tidak bisa berbuat banyak, Faktor lain kekalahan Jerman dan Italia adalah di Italia sendiri ada kelompok Resistance (Pembelot) yang dipimpin Badoglio yang akhirnya komplotan Badoglio ini membunuh Mussolini dan menggantung mayatnya di Milan pada 28 April 1945. Kampanye berakhir dengan korban di pihak Jerman dan Italia sebanyak 3.500 orang tewas, sementara sekutu hanya 2.000 orang tewas



Tentara Inggris melewati sebuah tank Jerman yang hancur


Mayat Mussolini yang digantung di sebuah Pom Bensin di Milan bersama para pendukungnya